Diriwayatkan bahwa, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila shalat malam beliau melamakan berdiri, ruku’ dan sujud. Dan beliau shalat malam tidak lebih dari 11 atau 13 rakaat.
Adapun mana yang lebih utama: melamakan waktu berdiri atau waktu ruku’ dan sujud, ulama rodhiyallohu ‘anhum berbeda pendapat.
Sebagian ulama berpendapat memanjangkan berdiri lebih utama, yang lain berpendapat melamakan ruku’ dan sujud lebih utama.
Imam Ghazali dan beberapa ulama lain berpendapat, bahwa gerakan shalat yang lebih utama untuk dipanjangkan waktunya adalah gerakan yang di dalamnya terdapat lebih banyak ke-khusyu’-an dan kehadiran hati (hudhur). Keadaan ini tentunya berbeda-beda bagi setiap manusia.
Penulis: Habib Novel Alaydrus
Editor: Ikbal Ferdiyal
Sumber: (‘Abdullah bin ‘Alwi al-Haddad, Nafaisul ‘Uluwiyyah fil Masailis Shufiyyah, cet. I, Darul Hawi, 1993
comments
Berita lain di METROJAMBI.COM
- Meletakkan Al-Quran Di Lantai, Haramkah ?
- Memperbanyak Rakaat Atau Memperlama Shalat?
- Mayat Pria dengan Tangan dan Kaki Terikat Ditemukan di Dam Mulya Jaya
- Warga Lempur Dilaporkan Hilang Saat Mencari Kayu di Hutan
- Sistem Pembayaran Gaji Guru Honorer Akan Dibenahi
- Ini Nama-nama Penumpang Speed Boat Tujuan Pulau Kijang yang Alami Kecelakaan
- Kisah Hikmah : Imam Ahmad dan Kuli
- Tentang Istri yang Memeriksa HP Suaminya